Di musim-musim harap
Dia menikam manja
Pelosok jantung nuraniku
Mengembalikan kepal musim dingin
Yang dipenjuru keresahan
Meninggalkan aku kesejukkan sendirian
Tuhan,
Apa dia akan memilihku?
Dalam mewarnai sejahtera hatinya
Untuk aku kucup senyuman manja
Ke segenap penghujung rasa
Menjadi satu kerlip kejora
Yang cerlang menyinari jiwa
Tuhan,
Dalam pengharapan sementara
Aku tetap punya ritma gelora
Untuk nikmat cinta sebuah nyawa
Tuhan,
mungkin jika dia tidak memilihku
Aku tetap akan setia
Dalam sajak-sajak rasa
Yang dihantar lewat surah-surah bahagia
Dan menjadi sebahagian kertas jiwa
Yang ditinta seikhlas lara
PANTAI SRI
TUJUH, TUMPAT.
No comments:
Post a Comment