BILA CINTA KERANA ALLAH...

‏‏‏‏‏‏‏‏‏‏‏‏‏بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
(DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG)

Monday, October 08, 2018

BAYANG-BAYANG BULAN DI DALAM KASUT




ii
Lampu tidur masih belum padam
ada bayang-bayang bulan di dalam kasut
ia mempersembahkan kesepian yang kusut

i
cahayanya membungkuskanmu
dalam kesenyapan hari-hari
dalam kelahiran baru
pada setiap putaran lingkaran waktu
betapa mimpi-mimpi milik penyendiri

iv
Engkau dan bulan terus berkilauan
dari tanah yang terbentang di hadapanmu
di kota yang tersembunyi
suara-suara yang tak saling bersuara
wajah-wajah yang tak saling bersapa.

iii
Kitalah persoalan-persoalan yang
meremukrepihkan jiwa.


ADNIE BAHIAH
PETALING JAYA

p/s: Terbit di Dewan Sastera Oktober 2018

SI BUTA YANG MENULIS SAJAK




I
Hari ini aku meminum madu
yang tertumpah dari rindu
kesepian telah menghantar jasadku jauh
dari ruangan sepi yang teduh

II
Akulah si buta yang menulis sajak
dengan tulisan-tulisan tanpa jejak
sajak-sajak yang mereka cari
dan sebahagian jiwaku
yang mereka curi

III
Tintanya ditulis dari hangat matahari
perihal aksara duka luka abadi
jiwa-jiwa yang terperangkap
suram muram cahaya malap

IV
Kepada kesepian:
Engkau bertanya khabar
sajakku pagi ini,
sedang semalam kita sendirian
menikmati mimpi.


ADNIE BAHIAH
PETALING JAYA

p/s: Puisi ini tersiar di Berita Harian Ahad 7 Oktober 2018