HENTIAN KEESAAN

Di celah kekufuran kehidupan
Pementasan ritma hayat kaku
Menyinggahkan garapan keesaanNYA
Menerjah paluan rasa datang

Secangkir keinsafan di sebuah wakaf keesaan
Hamparan kenikmatan sentuhan paluan sejati
Menanggalkan suram lontaran jiwa
Terbaring dipeluk erat jasab
Mengejar arah berlintang dugaan

Melodi mimpi membengkak minda
Mengendong buruan waktu kabur
Debu putih laluan kesengsaraan
Waktu pudar yang mendewasakan kemanusiannya
Menerangi kalbu zalim berpaut resah
Lalu mewarnai rentak ceria sanubari


-ADNIE BAHIAH-
TAMAN TASIK PERDANA, KUALA LUMPUR
6.33 petang
(4/11/2012)

p/s: puisi ini tersiar di UTUSAN MELAYU pada hari isnin 21/1/2013 bersamaan
9 Rabiulawal 1434H

SUATU PENYEPIAN

Di dalam pekat malam
ciater mimpi berbuih pilu
setelah Izrail mengutus salam
bila maut datang mesra menjemput

bercerailah makna kehidupan duniawi
menelusuri barzah berteman kendiri
roh dan jasad berpisah dingin
hanya diri merandai kesepian

mencatat perjalanan ke lembah pengembaraan hati
saat dihitung di perkampungan hakiki.

SEGARA BIMBANG

Getar embun pagi meledak kepasrahan
Mengiakan takdir hilang ditirai mimpi duka
Ombak kalut memujuk sagara galak
Berteriak deras memanggil tengkujuh

Segara usahlah engkau pasrah
Ada syair yang aku gubah
Mahu terus disantun ke wajah
Biar burung-burung damai melayang megah
Mahu kamu tersenyum dipuncak indah

SEGANU MEMORI

Ganu datang dan pergi
Datang di kala hujan
Pergi bersama sinar mentari
Hadirmu bagai keindahan bersemi
Yang menceriakan bumi dan hati
Umpama ketulusan seorang teman
Menjadi penawar di ruang sanubari
Kelimau menyeri diri bak penghidupan hakiki
Tersusun rapi sinar harapan
Menyinari bumi dengan seribu impian
Bersama memori di pergunungan pipi

Seganu memori hilang
Ditelan awan mendung berarak
Setelah mentari muncul meriah
Menerpa meninggal diri kesepian
Diambang sore hilangmu
Bersama sejuta coretan kenangan
Jujur menghiasi ingatan
Mengubah segala kenangan dan impian.