BILA CINTA KERANA ALLAH...

‏‏‏‏‏‏‏‏‏‏‏‏‏بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
(DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG)

Wednesday, December 21, 2011

Kata cintamu




Embun menitis meleraikan duka
Merasai apa kata sukma
Malam aku berdiri sendiri
Ketukan pintu mukjizat diri
Seolah mengerti suara sanubari
Hati mendakap pilu terlerai senyuman

Duhai cinta mimpiku
Selalu diimpi dalam tahajjud malamku
Merobek segala resah kata
Membuat hariku indah tanpa gulana

Dikau melakar segela pesona
Yang tidak tergambar oleh minda
Setanggi mawar harum bicaramu
Mencipta ketenangan sang setia manja
Menyalin bunga kasih mesra
Sedingin cinta yang didamba.



sound of heart...



I am not an eagle
always capable of flying a better day
I need from you biotic injections
so I continued to visit the ship, live together happily

I know your hearts have been wounded
I know you hate me
but i need thousand forgiveness for past mistake
please bless my life from all destiny
and hope you can pray for me
I like anything that has always pray your happiness ...

I really want to say
that I love love you
I also linked to you deeply speech
but I know there is someone who will explore your heart
sincere, loving every second that passes
missed well all the time with great feeling

Understand that the heart is
and love is already implicit
I could not let go away
because I was love you

I wish you will find
the best for later life
will be explored by a lover forever dream




A pure success




A pure success
a delicious taste of success
if swallowed bitterness
sweetness when inhaled
across continents
ocean surf
through obstacles and barriers
mental integrity of the main pillars
a success pure

Awake my people
overarching struggle
build a civilization
pillars of success
sovereign nation
even centuries
a permanent success in hand







the artist





I'm the only artist
pursue and crush disappointed
sorrow over the fate of sketching

sing no luck
color breaking heart rhythm
starvation twilight sad time
celebrate the life of the ink favors
anchored footbridge there
sinking the complacent world
no sound of friendly
following the despicable sadness
framed of fret lines

Thank god!
because I was drinking pleasure
stamping space
and lives are subsumed
even the body is sacred ....


The time of chasing shadows



Challenging patient suffering twilight sad
Cloud drops containing restless
Vertical flow fixed destiny
Hunted flowing life today

Yesterday came the sweetness of a beautiful meaning
Linking stab temporariness of life
Today, Grace pushed magnificent flame
No dreary calm happiness
Tomorrow is breathing fresh breath hubris
Evening sky refracted defense cuts

Without conscious circles spinning tomorrow
shadow of the time passed without a trace
Pending world sunny spell


DRAW THE SAGA OF SOUL





Fly,butterfly fly...
Fly to love in dream
Create the feel of happiness
Draw back the saga of soul
Write all the paint of heart

As you know,
I’m always here
Waiting...
And still waiting
Because it sure
The story was begin
The promise no ending
Yes,i’m still here...



Monday, December 12, 2011

GADIS GULANA




Kalaulah randik waktu bisa melakar kembali dahulu
Pasti semua hiba berubah ria
Indahnya jika aku berlari
Pada khayalan masa yang tepat
Tapi segalanya sudah bersemi indah
Pada lidah takdir dan bibir waktu

Ya,dan aku hanya mampu
Termangu menunggu pasti
Duhai misteri hati
Mengapa tika ini?
Menjejak mimpi kaki senja
Parut duka masih berbekas pilu
Lecak hati menggunung silam
Episode pencarian yang dinanti
Namun belum pasti sebuah jawapan.



TETAMU HATI




Tetamu yang menyinggah bingkai hatiku
Diulit resah mendamping pilu
Hati tetap berlagu
Walau pilu memamah kalbu
Segala cinta memenuhi sukma
Lecak kelabu hati terledak
Bingkitan suara rindu
Terasa mendamai pawana aksara
Yang bersatu dalam aliran ritmanya

Jiwa yang sebenarnya
Ibarat mendayung sebuah mimpi
Menugu ilham cinta sejenak
Dalam khayalan kasih misteri
Bersemi senyuman waktu dihujung lidah takdir
Seketika bersama air mata gulana peneman setia
Bangkit menugu kembali sebuah cinta

Biar terpercik irama ilham semalam
Teladankan pada hari esok
Bahawa sebuah ingatan impian
Tidak terledak kaku di situ
Meski lusuh diburu usia
Walau pudar dimamah ego masa
Masih merumpun segar tetamu hati
Biarpun aksara cinta masih berteka-teki sendiri.




TUMPAHAN NYANYIAN PENA




Sewaktu menatap tumpahan pena
Pilu melupuskan kenangan itu
Sekalipun pemadam keikhlasan membubarkannya
Mempalitkan tautan tulisan minda

Nyanyian pena mengalir dakwat hatinya
Menumpahkan corak-corak perasaan
Pada sekeping nota putih kesetiaan
Melontarkan segala gelodak emosi
Ke sungai maruah dan lautan harga diri

Maka tinta berwajah galak
Tidak menenggelamkan maknawiah titisan pena
Membuka atma ruang-ruang fikir
Terus ghairah memasang arus
Catat dan ukir sepanjang musim
Bertali penghidupan aksara tuhan
Memperlihatkan pesona syahdu kata.

DARI JENDELA PUISI HATIKU






Kaukah yang mencipta gundah?
Hingga pena berlari ke daerah hati yang belum pasti
Dan aku mengukir sebuah kalam kalbu
Membiarkan kelopak mawar berbicara
Memekarkan janji tautan kasih kita
Rintih sukma menghantar selautan rindu didamba
Alunan angin mendodoi sengsara
Tangis hujan membaja wangian cinta

Aku pemuja pagi menanti cerah mentari
Menyinari cahaya kasih bahagia
Menyalakan segunung sayang
Untuk terus menemani siang

Aku pemuja malam berkelam
Mengukir senyuman indah bulan
Setia menghitung rintih kejora
Bersama mengulit mimpi megah cinta

Cinta ini akan tetap dihampar di sanubari dada
Hadirmu mengetip cinta pandang pertama
Menyulur halus ke jantung jiwa
Lalu bayangan wajahmu terlakar di tubir mata
Seumur hayatku cinta ini akan tetap menyala
Biarpun meleretkan kepiluan lara.

DUA BUKIT TUNGGAL




Lapis-lapis mesra bergugus tiba
Membukitkan gelora rasa
Berpuput segala gembira
Malam melukis hati
Kalbu sunyi mencari rindu

Gambar-gambar pancaran sebuah tamadun
Meniti waktu gundah
Membulat ke tebing arus wibawa
Dihilir dataran berpintal kemanusian
Berpuputan angin hiba
Menyedut bara-bara tinta dibawa

Pengabdian pada duniawi
Yang bukan pada tasbihnya
Sujud penghujung kehidupan
Bukanlah kepelikan jika ada dua bukit tunggal
Keagungannya pada Tuhan.


LANGIT PUTUS TENGAH HARI


(apabila ingin genap 21 tahun)





Penghijrahan diri sepi melambai
Melongkar tirai pasungan pasrah
Dibuli kesengsaraan buluhan waktu
Berdiri di atas halaman diari
Menguap sesayap sempit bermimpi malam
Menghampar nilai noktah pengakhiran fana

Penjelmaan mentari rasa sayu memeluk deria
Heretan belantara rindu pemotret resah
Mendera langit perasaan berkhutbah di hati
Lelongan hayat mengutar gundah
Dibangun kaki megah gelombang kebuasan
Noktah jiwa menyeluk rasa

Saat dilemparkan gelora laut
Membasahkan hasrat seru takdir
Samudera siang sampaikan salam!