ENGKAU

mendengar namamu
jantungku berdebar kencang
berdetap-detap memikirkan tentangmu
saat semua gembira
untuk bersama denganmu
aku dalam kebingungan
namamu sentiasa meniti di bibir semua
membuat aku iri hati

aku menghitung hari
untuk bertemu denganmu
aku tahu sampai waktu
kita akan bersua semula
hanya waktu yang menentukannya

aku tahu
perjodohan kita kuat
namun kudrat ilahi tiada siapa duga
kerana aku takut itu yang terakhir

Hanya engkau yang akan merealisasikan impianku
tanpamu hidup ini tiada erti
kerana engkau terlalu istimewa untukku

PAWANA SEPI

Pawana ngilu berarak sepi
menghembus kuat ke jendela hati
menghias sudut padangan pertama
bagaikan mengerti rahsia diri
terkesima sayu sendiri

merenung samudera rindu bertamu
melihat buana alpa seketika
desir ombak merantai jiwa
mengingati kenangan yang membara lalu
mendongak ke langit gundah impian
terasa sebak memenuhi kalbu

pasir nasib membilang waktu
menanti perahu kasih berlabuh
buih cinta datang menjelma
bersama terdampar ombak asmara
membawa pawana sepi berlalu


ADNIELAURA
-DI TEPIAN JENDELA (MENGHADAP PADANG MERBOK)
KUALA LUMPUR

Takdir Terindah

takdir menemukan
peristiwa terindah
menjenguk kalbu
bermain di sanubari
dibajai kejujuran
membenih kasih sayang
hadir teman-teman
mengucap bicara
berbual mesra
hilang resah di dada

saat semua gembira
madah berlalu tiba
salam perkenalan
sayonara perpisahan
mengubat kerinduan
di kamar hati
di koran rindu

Mawar Putih Buat Sang Kekasih

Mawar putih buat sang kekasih
bukti sejati sesuci cintaku
seharum yang didambakan
pengikat kasih ilahi

sedetik cinta bersama
terasa berabad lamanya
sehangat asmaramu terbayang di sanubariku
senafas rindumu memberiku kekuatan

kurenjis mawar dipusaramu
agar kau tahu bahawa
aku terlalu rindu padamu
setulus janji yang dikau lafazkan
setiaku menantimu di pelabuhan putih
bersama melayar bahtera kasih

seikhlas romeo pada juliet
seindah itulah cintaku padamu
sedalam impian adam dan hawa
sesuci itulah kasihku padamu

mimpi kita berdua
setanggi rindu bersama
selalu dan selamanya
aku memilih hatimu
dalam hidup dan matiku

setiap nafasku hanya berhembus namamu
kau segalanya untukku.

FIGURA RASA CINTA

Dimanakah aku ingin khabarkan rasa
Pada paluan duka nestapa
Atau pada hati yang berjiwa-jiwa?
Resah segala kata-katanya menyengat paluan kalbu
Mendikit air mata pilu
Yang aku leraikan selalu

Ya,aku ingin berteman
Bukan selalunya sepi sendirian
Namun jiwa kepasrahan tiada siapa yang tahu
Seolah sepi membisu suara manusia
Aku ingin berbicara rintih rasa

Lantas aku khabarkan pada tinta deria
Maha mendengar segala sengsara
Mengutip lelopak tangis sanubari
Mempedulikan aku mencari luhur teman

Mungkin aku bukan pendita
Yang bukan juga berparas jelita
Tetapi aku tetap punya kata
Memekarkan hayatku ke merata