gadis itu
mengatur langkah ke rumah sepi
matanya redup
mengharungi badai
dalam pasrah pelayaran emosi
jiwanya mengulum gelombang rasa
bercampur baur lelah dan luka
dia membiarkan
hujan menjamah diri
sedang denyut
nadi
dan suara getaran
hati
terus tergantung
sendiri
sepi.
KAMAR IMPIANA,
PETALING JAYA
18/5/2016
No comments:
Post a Comment