(I)
ia tentang mimpi
ogos yang bertandang
kesunyian
meresahkan terburu-buru datang
aku masih jauh
dari mimpi-mimpi
aku masih
terperangkap sepi
(II)
aku membaca
keriuhan hatiku sendiri
tanpa sedar aku
termangu sepi
yang didapat cuma
sebuah cemburu
di sebalik sela
hayat waktu
(III)
aku menyebut
namamu sebagai kenangan
ia adalah luka
sepi yang bertebaran
berulang-ulang
kesakitan di fikiran
ketika ego
menjadi halangan
(IV)
setelah kusedar
hari-hariku
hanya dipenuhi
pilu
aku kalut dalam
waktu
aku larut dalam
rindu
ketika itu,
suara sepiku
tertindas angin lalu
lantas aku
memilih terus bisu
(V)
suara sepiku
berteriak
dan orang-orang
masih kelihatan pekak
(VI)
esok lusa kalau
sepi bertanya
di mana tempat
boleh sembunyi
katakan padanya
tempat itu
bernama hati
(VII)
kini sepi
aku sepenuhnya
sendiri.
KAMAR IMPIANA,
PJ
10/8/2016
No comments:
Post a Comment