
Berani menerjah awan anganan
Memuatka tangan-tangan pengorbanan
Bijak membeli darah dan air mata
Menghulurkan kasih tanpa dipinta
Kebaikannya meninggalkan gerimis cinta
Huluran kasihnya mengharumkan musim rindu
Pintar mengisi sepi seorang gadis
Yang terheret denyutan luka lama
Malamnya menyelongkar tirai mimpi
Menaruh suara sayang sendiri
Menelusuri ritma gelora hati
Membersihkan takungan duka duniawi
Dia pelakon kehidupan
Pandai bermain opera hayat
Hingga halaman jiwa terkabur
Mengucup bibir rembulan malam.
p/s: puisi ini tersiar dalam DEWAN SISWA edisi November 2013
No comments:
Post a Comment