Sebuah kota akal meneluskan hayat
Meredah samudera sepi ilusi
Persembahan jiwa sebuah riwayat
Memaku tugu-tugu rintihan peribadi
Ingatan menikam duka hati
Kenangan menyentap luka sanubari
Menerjun tajam randik memori
Meninggalkan jasad menghitung hari
Berentap tari sfera emosi
Berputar mencari arah diri
Mengantungkan masa di perhentian mimpi
Mengadaikan waktu di pengembaraan manusiawi
Senyuman fatamorgana sukar dihadapi
Penuh pengabdian dalam diri
Memohon alpa mengingatkan hati
Supaya metafora perjalanan dirahmati.
ADNIE BAHIAH
KUALA TERENGGANU
-PUISI INI TERSIAR DI MINGGUAN MALAYSIA (AHAD) PADA 03.06.2012
P/s:puisi ini sungguh bermakna mengingatkan tentang permainan kehidupan lalu yang banyak dipermainkan dan tidak berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai sebuah kejayaan.Masa yang berlalu dengan pantas namun belum tentu dapat menutup segala keresahan masa lalu.
No comments:
Post a Comment